Minggu, 31 Maret 2013

SELF DISCLOSURE



Usia kepala dua memang seringkali membuat perempuan semakin galau dan bimbang ketika belum punya pasangan. Mungkin diri sendiri sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan. Tetapi tuntutan sosial biasanya sering lebih menekan perasaan. Selalu ada pertanyaan, “Calonmu siapa? Anak mana? Kapan nikah?” pertanyaan yang awalnya sekedar basa-basi itu bisa berubah menjadi hal yang sangat sensitif. Kita bisa saja menjawab “Aku lagi menikmati saat-saat sendiri, masih pengen fokus kuliah, lagi sibuk dengan organisasi, atau pun pekerjaan” itu jawaban klise :)
Punya banyak teman mungkin membuat kita merasa baik-baik saja. Tetapi sebenarnya dalam hati kita juga yakin bahwa suatu saat kita pasti membutuhkan seorang pasangan yang benar-benar ada, mengerti, dan setia untuk kita.
Ketika usia sudah mencukupi, lahir batin siap, dan perasaan udah mantap untuk menjalin hubungan atau menikah, mengapa seseorang belum juga mendapat pasangan? Mungkin perlu kita tahu juga, dalam diri seseorang ada yang dinamakan self disclosure atau kemauan untuk membuka diri. Dengan membuka diri, berarti seseorang mau diketahui informasi tentang dirinya. Kalau seseorang tidak mau menceritakan tentang dirinya, bagaimana orang bisa mengerti dan faham terhadap dirinya? Orang lain tidak akan tahu kalau seseorang tersebut tidak bercerita dan membuka diri, dengan catatan..membuka diri juga harus tau batas-batasnya :) Ceritakan kesukaan kita. Dari sana mungkin orang lain mendapat kesamaan, mulai kesamaan hoby, makanan favorit, hingga pengalaman hidup. Kesamaan itulah yang sering menjadi bahan obrolan menarik antara seorang perempuan dan laki-laki. Dari sana lah orang lain bisa mengetahui diri kita, apa yang menarik dalam diri kita, dan tentu sebaliknya. Alangkah lebih baiknya jika dari hal tersebut diawali dengan niat untuk menambah teman dan menjalin tali silaturahim krn Allah Swt…
Selain masalah self disclosure, kriteria yang terlalu tinggi sering menjadi penyebab seseorang belum juga memiliki pasangan. Kriteria yang terlalu duniawi, seperti tampan atau pun kaya, bisa menjadi sebuah jebakan. Di atas langit selalu ada langit. Ketika melihat seseorang yang tampan atau pun cantik, suatu saat kita pasti melihat yang lebih tampan dan lebih cantik lagi, begitu pun seterusnya. Karena itu kita akan menghabiskan waktu untuk mengharapkan yang paling sempurna. Padahal tidak ada manusia yang sempurna. Tampan/cantik atau kaya bisa saja hilang. Yang paling penting kita melihat kriteria berdasarkan kepribadian, seperti tanggung jawab, ketaatan dalam agama, dan juga kesetiaan…bukan begitu kawan-kawan? :)
Tetap lah berusaha dan yakin, Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar