MENCIPTAKAN BUDAYA MOTIVASI
1. Pengertian
Motivasi adalah
prilaku yang ditunjukkan oleh seseorang individu untuk memuaskan kebutuhannya.
Karena kebutuhan manusia bervariasi, maka motivasi memiliki rentang yang sangat
luas. Pemenuhan kebutuhan
individu merupakan salah satu cara memotivasi (Marquis & Houston, 1998). Iklim motivasi dapat
ditumbuhkan melalui:
bahwa pimpinan mengetahui keunikan dirinya
bahwa pimpinan mengetahui keunikan dirinya
a. Menghilangkan
blok tradisionil antara staf dengan pekerjaan yang telah dikerjakan
b. Memberikan
tantangan kerja sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri
c. Melibatkan
staf dalam pengambilan semua keputusan
d. Memastikan
bahwa staf mengetahui alasan di belakang semua keputusan dan tindakan
e. Memberikan
kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian sesering mungkin
f. Menciptakan
hubungan saling percaya dan saling tolong dengan staf
g. Memberi
kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan kerjanya
h. Menjadi
role model bagi staf
i. Memberikan
reinforcement sesering mungkin
2. Penerapan
Penciptaan Iklim Motivasi di MPKP
Di ruang MPKP penciptaan iklim motivasi
diterapkan dengan cara sebagai berikut:
a. Budaya
pemberian reinforcement positif
Reinforcement positif
adalah upaya menguatkan perilaku positif dengan memberikan reward. Reward yang
diberikan di MPKP adalah pemberian pujian yang tulus. Masing-masing staf
dibudayakan untuk memberikan pujian yang tulus diantara mereka terhadap kinerja
dan penampilan.
b. Doa
bersama sebelum memulai kegiatan
c. Memanggil
staf secara periodik untuk mengenal masalah setiap personil secara mendalam dan
membantu penyelesaiannya.
d. Manajemen
Sumber Daya Manusia melalui penerapan pengembangan jenjang karir dan kompetensi
e. Sistem
reward yang fair sesuai dengan kinerja
3. Evaluasi
Aktivitas Menciptakan Iklim Motivasi
Aktivitas menciptakan iklim motivasi
dievaluasi oleh kepala ruangan dan ketua tim setiap 6 bulan sekali (per
semester) dengan menggunakan suatu instrumen/kuisioner.
MANAJEMEN
WAKTU
1. Pengertian
Manajemen waktu adalah penggunaan secara
optimal waktu yang dipunyai. Tahapan majanemen waktu meliputi 3 tahapan yaitu:
a. Membuat
perencanaan waktu dan membuat prioritas
b. Melengkapi
prioritas tertinggi kapan saja memungkinkan, menyelesaikan tugas sebelum memulai
tugas yang lain.
c. Membuat
prioritas ulang berdasarkan informasi yang diterima
2. Penerapan
Manajemen Waktu di MPKP
Dalam MPKP manajemen waktu diterapkan dalam
bentuk penerapan rencana kerja harian yaitu suatu bentuk perencanaan kerja melalui
jadual kerja yang disusun secara berurutan yang disusun sebelum pekerjaan
tersebut dilaksanakan.
3. Evaluasi
Aktivitas Manajemen Waktu
Aktivitas manajemen waktu dievaluasi melalui
instrumen/kuisioner
C. PENDELEGASIAN
1. Pengertian
Pendelegasian adalah
melakukan pekerjaan melalui orang lain. Dalam organisasi pendelegasian
dilakukan agar aktivitas organisasi tetap berjalan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pendelegasian dilaksanakan melalui proses:
a. Buat
rencana tugas yang perlu dituntaskan
b. Identifikasi
ketrampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
c. Pilih
orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
d. Komunikasikan
dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya
e. Buat
batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas
f. Jika
bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah tertentu,
manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi nara sumber untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi
g. Evaluasi
kinerja setelah tugas selesai
h. Pendelegasian
terdiri dari tugas dan kewenangan
2. Penerapan
Pendelegasian di MPKP
Delegasi dilaksanakan di
MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh Kepala Ruangan kepada Ketua Tim,
Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana. Pendelegasian dilakukan melalui mekanisme
pelimpahan tugas dan wewenang. Pendelegasian tugas ini dilakukan secara
berjenjang. Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu pendelegasian terencana
dan pendelegasian insidentil.
Pendelegasian
terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya dapat
berupa:
a. Pendelegasian
tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas sementara karena
alasan tertentu
b. Pendelegasian
tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shift
c. Pendelegasian
Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang
telah direncanakan
Pendelegasian
insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan
hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur
pendelegasian adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau
Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang berhalangan.
3. Prinsip-prinsip
Pendelegasian tugas di MPKP
a. Pendelegasian
tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas
b. Personil
yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan setara
dengan kemampuan yang digantikan tugasnya
c. Uraian
tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal secara terinci, baik
lisan maupun tertulis
d. Pejabat
yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi
rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi
e. Setelah
selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan
hasilnya.
4. Evaluasi
Penerapan Pendelegasian Tugas
Pendelegasian tugas di MPKP
dievaluasi dengan menggunakan instrumen/kuisioner yang diisi oleh seluruh staf
perawat dengan cara self evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar